Algortima Dan Pemograman

 

 

Kata "algoritma‟ diturunkan dari nama belakang seorang tokoh matematikawan Persia bernama Muhammad ibn Musa al-Khuwarizmi (lahir tahun 730an, meninggal antara tahun 835 dan 850). Al-Khuwarizmi berasal dari propinsi Khorasan di negara yang saat ini bernama Uzbekistan. Uni Soviet menghormati jasa-jasa Al-Khuwarizmi dengan membuat gambar dirinya sebagai perangko.

Algoritma merupakan metode umum yang digunakan untuk menyelesaikan kasus-kasus tertentu. Dalam menuliskan algoritma,dapat digunakan bahasa natural atau menggunakan notasi matematika,sehingga masih belum dapat dijalankan pada komputer.

Dalam pemograman algoritma digunakan untuk memecah suatu permasalahan menjadi bagian terkecil dan menyusunnya  secara sistematis sehingga dapat dengan mudah kita implementasikan ke dalam pemograman.

Dalam menuliskan algortima dalam pemograman ada 3 cara yaitu :

  • Bahasa Natural 

Cara yang pertama yaitu dengan cara menuliskan langkah-langkah pemecahan masalahnya menggunakan bahasa sehari-hari bisa dengan bahasa inggris,bahasa indonesia,atau bahasa yang teman-teman pahami dengan syarat bahwa langkah-langkah tersebut logis.

Menyusun algortima dengan bahasa natural ini juga merupakan cara penyajian suatu algortima yang paling sederhana dan mudah untuk dimengerti.Berikut ini adalah contoh algortima penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahan :

Saya memiliki 2 buah gelas yang masing-masing isinya yaitu kopi dan teh,bagaimana cara menukar isi gelas tersebut,sehingga gelas yang berisi kopi menjadi teh dan gelas yang berisi teh menjadi kopi?

Algortima

  1. Mulai
  2. Siapkan 1 buah gelas kosong
  3. Masukan gelas yang isinya teh kedalam gelas kosong.
  4. Masukan gelas isi  kopi ke gelas yang sebelumnya berisi teh yang sudah kosong.
  5. Masukan teh dari gelas sebelumnya kosong ke gelas kosong yang sebelumnya berisi kopi.
  6. Selesai

Note :

    Usahan setiap kali kita menulis algortima di awal dan di akhir beri tanda dengan start/mulai dan end/selesai.

  • Flowchart

Cara kedua dalam menyusun algortima dalam pemograman adalah dengan menggunakan Flowchart.Flowchart adalah untaian simbol gambar (chart) yang menunjukkan aliran (flow) dari proses terhadap data (Suarga, 2003:6).

Flowchart membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan membantu dalam menganalisis alternatif alternatif lain dalam penyelesaian pemrograman.

Selain itu Flowchart juga digunakan untuk menggambarkan prosedur sistem,baik sistem berjalan ataupun sistem yang akan diusulkan dan juga dapat digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi

Pada dasarnya terdapat berbagai macam flowchart, diantaranya yaitu:

  • Flowchart Sistem (System Flowchart),
  • Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart),
  • Flowchart Skematik (Schematic Flowchart),
  • Flowchart Program (Program Flowchart),
  • Flowchart Proses (Process Flowchart).

Untuk keperluan pembuatan program maka digunakan Flowchart Program.

Simbol-simbol flowchart program yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO. 




 

Permasalahan :

Bagaimana cara menghitung luas dari suatu persegi panjang? 

Algortima 


  •  Pseudocode

Cara ketiga penyajian algoritma adalah dengan cara Pseudocode.Pseudocode adalah cara penyajian algoritma yang paling dekat dengan bahasa pemograman.
 
Jika Flowchart sangat tidak efisien jika digunakan untuk menyusun algoritma yang kompleks(bukan tidak bisa cuman agak ribet) maka alternatifnya adalah dengan menggunakan Pseudocode, ditambah lagi Pseudocode merupakan notasi penulisan algortima yang menyerupai bahasa pemograman tingkat tinggi atau mendekati aslinya.
 
Disarankan untuk menggunakan keyword yang umum digunakan dalam pemrograman untuk mengerjakan atau memerintah, pseudocode yang digunakan pada penulisan algoritma berupa : if, then, else, while, do, repeat,for,input,output, print,write dan lainnya.
 
Keuntungan dari cara ini adalah kemudahan dalam mengubahnya ke dalam bentuk bahasa pemograman dikarenekan mirip seperti bahasa pemograman dan juga cukup efisien untuk menyusun langkah pemecahan masalah yang kompleks dikarenkan cara ini sama seperti bahasa natural hanya saja sintaks atau keterangan yang di gunakan mirip dengan bahasa pemograman.

Sedangkan kekurangannya sangat sulit dipahami oleh orang awam,dikarenakan sintaks atau bentuknya yang mirip dengan bahasa pemograman,sehingga jika orang awam melihat pseudocode mereka akan meng-copas-nya kedalam text editor dan langung dijalankan hasilnya akan banyak yang error,dan saya pernah melakukan itu dulu wkkwkwkw.

Pada umumnya notasi penulisan Pseudocode terdiri dari 3 bagian yaitu :
  • Judul [Berisi judul algoritma ]
  • Deskripsi [ Berisi deklarasi variabel dan konstanta algoritma kita ]
  • Implementasi [ isi dari program ]

Beriku ini adalah contoh algoritma Psedocode :

Permasalahan :

Bagaimana cara menghitung Panjang dari Persegi Panjang jika Luasnya diketahui?

Algoritma

 

//Program Menghitung_Panjang_dari_PersegiPanjang

=>Mulai

//Deskripsi

=>Deklarasi [ var Luas,Panjang,Lebar : Integer ]

//Implementasi

=>input Luas

=>input Lebar

=>Panjang  = Luas / Lebar

=>Cetak Panjang

=>Selesai

 

Cukup sekian materi kali ini,jika terdapat kesalahan dalam penjelasan mohon dikoreksi dan sekedar informasi bahwa materi ini akan terus saya update.Semoga membantu dan Terimakasih.

    Komentar